Sabtu, 20 April 2013

"Dewasa"

Gue lagi iseng aja nih gk ada kerjaan :D
tiba-tiba jari gue gatel, dan mata ngelirik lirik laptop, gue beranjank dari ranjang malas gue sambil ngesot ngeraih laptop biru kesayangan gue . dari pada gak ada kerjaan lebih baik kita internetan aja :D iya nggak ? biasa masmba bro :D jaman sekarang mah mainan nya internet, gak cuma remaja, anak balita aja yang sebenernya buta huruf alias belum tau yang namanya "AIUEO" yang taunya cuma "mamah" (balita ngomong pake gaya manja) udah pegangannya handphone, iPad (yang gue rasa mirip talenan emak gue buat motong bawang) :D hahaha

hmmm ... iseng-iseng aja ngebaca blog-blog orang eh, gak taunya ketemu blog cowo gue .
tapi sih gue gak percaya ? gue lihat profilenya jelas-jelas ? yah benar batang hidungnya nongol juga di poto :D ... widiiiih, gak taunya cowo gue punya blog juga . pengen ketawa sih sebenernya :D seorang dia yang paling ogah yang namanya ngetik, nulis, ngaran atau apapun sejenisnya itu . diem-diem gue baca setiap postingnya ... eh ternyata ada nama gue :) hmmm :) *seneng ni yeeee :) dan ada satu posting yang ngebuat gue pengen ngopas postingnya *boleh dong* setidaknya buat gue yang manja ini buat intropeksi diri :)

APA ARTI PENDEWASAAN ITU

Kita sering mendengar kata dewasa. Apa arti sesungguhnya dari dewasa? Agar mudah memahaminya, silahkan perhatikan contoh disekitar anda. misal: orang yang selalu negative thinking. apakah itu dewasa? Silakan jawab sendiri ! Tidak ada definisi resmi mengenai apa itu dewasa, tetapi anda bisa merasakan dampaknya sehingga anda bisa bekata: YES INI DEWASA.
 Inti dari dewasa adalah bisa mencerna dari "dalam keluar" dan sebaliknya dari "luar ke dalam". Contoh dari dalam keluar: orang yang berpikir sebelum melakukan sesuatu. Boleh enggak, Bener enggak. contoh dari luar kedalam: orang yang tidak menyaring dan mencerna apa yang akan dilakukan atau dikatakan.  Info dari luar langsung masuk. Contoh: ketika difitnah. Kalau tidak dewasa kita akan membalasnya. Lain halnya jika disikapi dengan dewasa , fitnah itu tidak akan masuk ke hati, tindakan yang akan dilakukan dicerna dahulu melalui pikiran. "Ah orangnya memang begitu, mungkin dia lagi banyak massalah, saya juga pernah salah". Jadi ada proses brpikir. Proses berpikir ini yang menjadikan orang tidak sakit hati. Nah, inilah kedewasaan. Input dari luar dicerna dulu menjadi realitas internal yang sesungguhnya tidak ada distorsi. Jangan sampai apa yang ada diluar dipersepsikan berbeda dangan kita. Itulah realita eksternal versus realita internal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar